Aduka Taruna: Antara Sultan Dan Isteri Nabi S.A.W
Oleh Dr. MAZA
Tiba-tiba nama Aduka Taruna menjadi masyhur disebabkan penghinaannya kepada Sultan Iskandar, Sultan Johor yang sudah meninggal dunia. Siapa Aduka Taruna sebenarnya, tidaklah saya ketahui. Namun di sini ada beberapa perkara mengenai isu beliau yang saya hendak sentuh:
1. Menghina atau mengungkit kisah orang yang sudah mati, tiada gunanya lagi. Jika hendak nasihat, atau mengkritik, kritiklah yang masih hidup secara membina atau membetulkan keadaan. Jika hendak memberi amaran kepada yang zalim, sebutlah kepada mereka ketika hayat masih di badan. Mungkin ada perkara yang boleh dibaiki, atau sekurang-kurangnya mereka diingatkan.
2. Menghina seorang sultan atau raja dan menghina seorang rakyat sama sahaja nilaiannya. Islam tidak pernah membuat kasta-kasta seperti ini. Seperti mana sultan tidak boleh dihina tanpa alasan yang benar, demikian juga seorang rakyat bawahan tidak boleh diperlakukan demikian.
3. Malanglah kita jika ada pihak yang hanya marah apabila golongan atasan dihina atau dipersendakan, tetapi tidak punya marah apabila rakyat bawahan menerima nasib yang sama. Jika ada pihak atau individu atau ulama yang demikian, mereka itu memang pengampu yang berat sebelah.
4. Saya mendapat maklumat bahawa Aduka Taruna sebelum ini dalam blognya pernah menghina isteri Nabi s.a.w yang mulia iaitu ‘Aishah r.ha. Setelah saya sendiri baca, amatlah buruknya budi dan bahasa beliau. Dia menyatakan kepada isteri Nabi yang mulia itu ‘bangang’, ‘dua ekor mangkuk’, ‘bangang tukil’ dan berbagai lagi perkataan-perkataan yang amat biadap terhadap seorang wanita yang dibela oleh al-Quran dan al-Sunnah. Amat menyedihkan.
5. Tuduhan-tuduhan beliau kepada Aishah dan Muawiyah tidak berasaskan fakta sejarah yang sebenar. Saya cadangkan beliau dan sesiapa yang terpengaruh dengannya membaca apa yang telah saya tulis dalam buku PERTELINGKAHAN PARA SAHABAT NABI SAW : ANTARA KETULENAN FAKTA DAN PEMBOHONGAN SEJARAH.
6. Malang sekali, ketika beliau menghina isteri Nabi s.a.w, tiada pula bantahan, campurtangan menteri, desakan agar diambil tindakan dan berbagai lagi. Siapakah yang lebih mulia antara dua insan yang dihina itu?
7. Sepatutnya sejak dahulu beliau dibantah. Namun ketika dia menghina isteri Nabi s.a.w, mereka yang melayari blognya tidak bertindak, bila dia menghina sultan mereka bantah ‘sakan’dan naik angin. Jiwa melayu kitakah yang lebih tebal, atau jiwa islami kita yang telah nipis?
Sumber : drmaza.com
Tuesday, 2 February 2010
Aduka Taruna: Antara Sultan Dan Isteri Nabi S.A.W
2010-02-02T15:08:00+08:00
Nizar
adukataruna|
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
TERIMA KASIH KERANA MENG"KLIK"...
Bloglist
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
SELAMAT KEMBALI1 year ago
-
-
SUKA MUHONG1 year ago
-
ATOK OH ATOK..1 year ago
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
RUMAHKU SYURGAKU6 years ago
-
-
-
Apa itu PAN?7 years ago
-
-
foodland weekly ad arab alabama8 years ago
-
YANG MANA SATU ..8 years ago
-
-
-
cuba8 years ago
-
-
-
-
-
PAS, PR,dan DAP 20159 years ago
-
Mat Sabu akhirnya umum pertahan jawatan9 years ago
-
-
-
-
-
-
Jamuan raya PAS Cawangan Gopeng10 years ago
-
Rehlah Jabatan Amal Tawau10 years ago
-
-
-
-
new post11 years ago
-
-
-
-
Antara madet dan setan12 years ago
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-